Rabu, 28 November 2012

Penundaan Hukuman Allah (istidraj)

"Jika kamu melihat Allah sedang memberikan karunia-Nya berupa kesenangan dunia kepada seseorang, sedang orang tersebut masih saja berbuat kemaksiatan, maka ketahuilah, itulah yang dinamakan istidraj" (HR. Ahmad)

Istidraj adalah penundaan hukuman. arti lain yaitu kebinasaan yang Allah kenakan secara berangsur-angsur sedang orang tersebut tidak menyadarinya. Sadar-sadar, ia sudah dalam kondisi pingsan dan tidak punya apa-apa lagi. Jangan sampai istidraj terjadi terjadi pada diri kita, dan berlangsung hingga kita masuk ke liang kubur. Subhanallah, na'audzubillah. :)

dalam QS. Al An'aam : 44, Allah berfirman "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa"

berbahagialah kita yang pernah diingatkan Allah dan diberi pelajaran oleh-Nya, karena kita pasti sudah merasakan yang namanya siksa dunia. neraka kecil. bodohlah kiranya bila kita sudah diberi pelajaran tapi tak kunjung memperbaiki diri. hati-hati juga buat kita yang tidak sanggup memetik pelajaran sebab nafsu.


Khalifah Abu bakar Ash-Shiddiq berkata " alangkah bahagianya siapa saja yang menjadikan akalnya sebagai raja, dan nafsunya sebagai tawanan. Dan alangkah celakanya bagi siapa saja yang menjadikan nafsunya sebagai raja dan akalnya sebagai tawanan."

jika nafsu muncul maka ilmu akan hilang, tidak memandang manusia itu berkedudukan sebagai apa, kiai kah, ustad kah, presiden kah, rajakah, jika nafsu sudah muncul menguasai diri maka akal pikiran dan ilmunya akan menghilang. jangankan nasihat dari orang yang lebih tua, perintah dan larangan dari Allah dalam Al Qur'an pun tidak akan mempan menggerakkan hati orang yang telah dikuasai nafsu.

"dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa." (QS. As-Sajdah : 22)

Manusia menjadi tinggi derajat dan kehormatannya bila ia bisa menjaga hati dan pikirannya, sehingga bisa mengendalikan semua anggota tubuhnya untuk tetap lurus sesuai dengan aturan agama. bila seseorang mengabaikannya, maka bukan saja ia menjadi hina di mata manusia, tapi juga rendah di hadapan Allah. Ia akan memperoleh kehidupan yang sempit lagi menderita,

"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah ia, 'ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?' Allah berfirman, 'Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.' Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal." (QS. Taahaa : 124-127)

Kesempitan kehidupan dunia bisa berbentuk apa saja; penyakit, kebangkrutan, kemelaratan, dan kehinaan.

Lupakanlah Allah, maka Dia pun akan melupakan kita. Segeralah mengingat Allah, Dia pun akan segera mengingat kita :)

sumber : buku "Temukan Penyebabnya, Temukan Jawabannya" karya ust. Yusuf Mansur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar